Bagaimana Memunculkan Motivasi Diri

 

Tanya:
Saya memiliki masalah, tidak bisa bergaul, berkumpul dengan teman-teman, malu, sepertinya tidak ada yang bisa saya banggakan dengan diri ini. Saya berkeinginan seperti individu yang lain, memiliki sahabat, berkumpul, bermain dengan teman-teman. Bagaimana kondisi saya secara psikologis?
M di Jepara

 

Jawab:
Adik M, secara psikologis, ditinjau dari tipe kepribadiaannnya, Eysenck mengelompokkan manusia berdasarkan dua tipe kepribadian, yaitu tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert (Suryabrata, 1982). Orang-orang yang introvert memperlihatkan kecenderungan untuk mengembangkan gejala-gejala ketakutan dan depresi, yang ditandai oleh kecenderungan obsesi, mudah tersinggung dan apatis.

Orang introvert terutama berorientasi ke dalam, yakni pada pikiran dan perasaannya. Tindakan-tindakannya terutama ditentukan oleh faktor subjektif. Penyesuaian dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain tetapi penyesuaian dengan batinnya sendiri baik.

Sebaliknya, orang yang mempunyai tipe kepribadian ekstrovert memperlihatkan kecenderungan untuk mengembangkan gejala-gejala histeris, memperlihatkan perhatian yang terbuka, mendapat kesukaran karena gagap, merasa sakit-sakitan, intelegensi relatif rendah, perbendaharaan kata-kata kurang, dan mempunyai kecenderungan untuk tidak tetap pada pen-diriannya. Mereka yang tergolong dalam tipe kepribadian ini pada umumnya cepat tetapi tidak teliti, taraf aspirasi mereka rendah tetapi mereka menilai prestasi mereka secara berlebihan. Selain itu, mereka tidak begitu kaku. Orang yang ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif yaitu dunia di luar dirinya.

Apakah bisa berubah? dalam konteks psikologi sosial, interaksi sosial mempengaruhi individu sehingga individu yang memiliki tipe kepribadian introvert bisa merubah diri menjadi ekstrovert, begitu sebaliknya walaupun ada beberapa perilaku yang terus melekat.

Di dalam interaksi individu dengan lingkungannya, ada proses belajar dalam diri manusia di dalam kehidupan ini. Memulai dari yang terkecil, misalnya ketika bertemu dengan teman kita memberikan senyum, besoknya mencoba untuk menyapa dengan salam atau perkataan yang ringan, hai, apa kabar? Perilaku yang ringan-ringan menjadikan diri kita ada dan orang lain akan merespon apa yang kita lakukan.

Berlatih dan berlatih merupakan kunci individu untuk bisa menguasai sesuatu bidangy ang diinginkan, orang yang bisa menyanyi tentunya sering berlatih menyanyi, orang yang bisa bermain sepakbola tentunya sering berlatih sepakbola. Untuk mengasah kemampuan teknis diperlukan individu lain atau ahlinya untuk mengoreksi. Di sini diperlukan jiwa besar untuk bisa mengetahui bahwa kita sebagai manusia memiliki kekurangan dan wajar dalam setiap manusia. Oleh karenanya, tinggalkan rasa malu untuk berkumpul atau berteman dengan orang lain, kalau tidak mencoba maka tidak akan bisa, saya yakin adik bisa. Semoga adik dan pembaca yang lain bisa mengambil manfaat dari jawaban ini, terima kasih.

 

Dijawab oleh:
M.Widjanarko