Merasa Terkekang dengan Orangtua

Pertanyaan :

Apakah dewasa nya seseorang di lihat dari umur nya? Banyak orang yang bilang umur masih kecil sok sok dewasa.

Dan apa salah jika seorang anak ingin bebas dari kekangan orang tuanya, apa wajar jika kita merasa lelah seseorang juga butuh istirahat bukan, dan satu lagi ini tentang kisah cinta saya saya tidak memiliki kekasih bukan karena saya tidak ingin memiliki kekasih tapi saya merasa cinta tak penting dalam kehidupan saya,

dan di saat banyak orang terobsesi dengan pria saya malah terobsesi menjadi wanita karir yang sukses .

APA-ITU-NORMAL?

Lv Yes

Jawab :

Salam bahagia,

Terima kasih telah menggunakan media Konsultasi Psikologi Universitas Muria Kudus

Ada beberapa hal yang akan disampaikan,

1. Kedewasaan memiliki dua pengertian. (1) dewasa secara usia, dan (2), dewasa secara mental. Dewasa secara usia itu sifatnya pasti, tetapi dewasa secara mental itu pilihan dan proses sepanjang hidup. Dapat dikatakan dewasa secara mental ketika bijak dalam menyikapi banyak hal.

2. Anak yang ingin bebas dari kekangan orangtua, salah atau tidak? Akan ada saatnya anak berpisah dengan orangtuanya. Kapan itu ? Salah satunya ketika anak berumah tangga akan memiliki kehidupan dengan keluarga barunya, atau ketika orangtuanya meninggal. Dan ketika dihadapkan pada peristiwa yang kedua, Anak akan sangat bebas tanpa kekangan orangtua selama hidupnya, karena tidak akan pernah bertemu selamanya. Waktu berinteraksi dan bersama orangtua cenderung lebih singkat dibanding masa kebebasan anak tanpa orangtua. Jadi manfaatkan sebaik-baiknya untuk membahagiakan orangtua. Komunikasikan dan diskusikan baik-baik hal-hal yang tidak berkenan ke orangtua agar ada sikap saling mendukung dan memahami.

3. Perasaan lelah adalah wajar karena kita adalah manusia. Manusia memiliki siklus emosional naik dan turun. Ketika siklus sedang turun maka kita akan merasa lelah, mungkin juga merasa sedih, ingin menangis, merasa tidak berguna, merasa putus asa, dll sesuai situasi yang sedang dihadapi. Namun kontrol diri memegang peranan penting, agar kita tidak terlena dengan emosi negative tersebut. Luangkan “me time” positif seperti menyalurkan hobi, jalan-jalan, bersenang-senang , dll agar emosi kita kembali stabil

4. Merasa Cinta tidak penting. Mungkin saat ini prioritasnya bukan pasangan hidup, sehingga menganggap cinta menjadi tidak penting. Seseorang memiliki prioritas masing-masing sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Yang perlu dipertimbangkan bahwa hidup perlu keseimbangan antara cinta dan karir. Hidup tidak hanya saat ini, dan akan lebih baik jika juga memikirkan hidup untuk masa selanjutnya

Semoga mencerahkan

Salam Psikologi Bravo

Konsultasi Psikologi Ini dijawab oleh

Iranita Hervi Mahardayani, S.Psi, M.Psi

Untuk keperluan konsultasi offline untuk secara personal berkonsultasi intensif dengan para psikolog profesional kami. Bisa menghubungi KPT insight di nomor 081329184369.

Salam hangat dari tim konsultasi online Fakultas Psikologi UMK.