Tanya:
Saya pensiunan PNS, usia sekarang 70-an tahun, isteri 60-an tahun. Semua anak saya sudah berkeluarga. Kini saya hanya tinggal berdua dengan isteri. Persoalanriya, soya ini ditakdirkan menjadi lakl-laki yang punya selera dan gairah yang tinggi, sehingga sejak nikah sampai menjelang pensiun tidak pernah absen hubungan intim dengan isteri tiap hari kecuali waktu M, nifas, atau sakit. Setelah pensiun soya dibatasi maksimal hanya 3 kali dalam seminggu. Terus terang saya merasa tersiksa selama 6 bulan ini karena tidak bisa menyalurkan hasrat dan gairah yang menggebu. Mohon sarannya. Terimakasih.
Bapak Adi Kota P.
Jawab:
Bapak A yang baik, para pasangan yang sedang mengalami masalah pernikahan seringkali menyebutkan kurangnya komunikasi sebagai penyebab utama masalah mereka. Komunikasi merupakan jalan untuk menjalin keintiman emosional yang berkaitan dengan perasaan nyaman menjadi diri sendiri dan rasa berbagi. Pasangan yang cintanya langgeng memiliki latarbelakang, minat, atau pendapat yang tidak berbeda dengan pasangan yang cintanya memudar. Tetapi pasangan yang bisa mengatasi perbedaan mereka adalah pasangan yang memiliki ketrampilan komunikasi yang lebih baik. Mereka belajar cara menghadapi perbedaan-perbedaan mereka. Mereka berbicara dengan lebih baik.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat percakapan yang baik, di antaranya:
- Bila Anda mempunyai sesuatu yang ingin dibahas, tanyalah pasangan Anda, apakah ini saat yang baik untuk bicara. Jika ya, mulailah. Jika tidak, pasangan Anda harus mengatur waktu yang lebih baik baginya, sebaiknya dalam waktu dua puluh empat jam.
- Mulailah dengan nada yang baik. Anda perlu memulai dengan manis. Pihak yang tidak merasa diserang akan lebih mau merespon dengan bertanggung jawab.
- Nyatakan secara spesifik. Ingatlah untuk berbicara dengan kalimat yang berorientasi pada tindakan. Jelaskan perilaku spesifik yang terasa menggangu bagi Anda. Perbincangan akan lebih berhasil karena pasangan Anda akan lebih mengerti apa yang Anda inginkan dan butuhkan.
- Bicarakan apa yang Anda inginkan, bukan mengkritik. Jika Anda menginginkan pasangan Anda mengubah sesuatu atau melakukan sesuatu, daripada menuduhnya dengan marah-marah, sebaiknya katakan apa yang Anda inginkan darinya. Mengubah keluhan menjadi permintaan yang positif untuk berubah. Katakan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang tidak Anda sukai.
Demikian Bapak A, segeralah bicarakan apa yang Bapak rasakan dan inginkan dengan isteri sehingga masalah tidak semakin berlarut-larut dan hubungan Bapak dengan isteri dapat kembali harmonis.
Ditulis oleh:
Latifah Nur Ahyani, S.Psi, M.A